Tarian Topeng Sinok, menceritakan tentang perempuan
Brebes, yang pada umumnya mereka merupakan adalah wanita pekerja keras.
Kecantikan, keluwesan, dan kenggunannya tak mengurangi kecintaan mereka pada
alam dan pekerjaannya sebagai petani. Tari yang merupakan paduan bentuk seni
Cirebon, Banyumas dan Surakarta tersebut, seolah hendak mengatakan bahwa
perempuan daerah perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat ini bukanlah pribadi
yang manja, cengeng, dan malas.Topeng Sinok ini diproyeksikan untuk menjadi
tarian khas yang nantinya akan dipromosikan dan diajarkan ke sekolah-sekolah
dan dijadikan pelajaran muatan lokal di Kabupaten Brebes.
CANTIK, luwes dan trengginas tergambar dalam tarian
Topeng Sinok. Tarian khas Brebes, ciptaan Suparyanto ini, merupakan salah satu
karya yang dipersembahkan Dewan Kesenian Kabupaten Brebes untuk masyarakat kota
tersebut. Dipucu lantaran hingga kini, daerah tersebut belum mempunyai tarian
khas seperti halnya yang dimiliki daerah lain.Tarian Topeng Sinok, menceritakan
tentang perempuan Brebes, yang pada umumnya mereka merupakan adalah wanita
pekerja keras. Kecantikan, keluwesan, dan kenggunannya tak mengurangi kecintaan
mereka pada alam dan pekerjaannya sebagai petani. Tari yang merupakan paduan bentuk
seni Cirebon, Banyumas dan Surakarta tersebut, seolah hendak mengatakan bahwa
perempuan daerah perbatasan Jateng-Jabar ini bukanlah pribadi yang manja,
cengeng, dan malas.
Pada penampilan perdananya, di Stadion
Karangbirahi, tepatnya saat Kirab Budaya Hari Jadi Ke 333 Kabupaten Brebes,
melibatkan 100 orang penari. Kegiatan tersebut bekerja sama dengan SMA Negeri 1
Brebes, yang sangat peduli dengan seni budaya. Tarian ini dihelat dengan sangat
memesona.
Kibasan sampur ditingkahi langkah anggun penarinya,
membuat ribuan penonton tertegun, kagum dan bangga, karena Brebes kini
mempunyai satu lagi karya budaya. Tentu saja karya ini, nantinya yang akan
menjadi warisan turun-temurun bagi masyarakat setempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar